Februari 2015

Jumat, 13 Februari 2015

BUSINESS: WAR OF INNOVATION IN FUTURE


Perang inovasi sudah pasti akan mudah kita temukan di masa depan. Hal ini adalah hal yang paling wajar, karena bisa kita akui setiap tahun demi tahun perkembangan dan perbaruan teknologi terus terjadi di muka bumi. Khususnya dalam persaingan bisnis dunia. Semua pihak selalu mengeluarkan inovasi barunya untuk memerangi lawan dan menarik keuntungan.
phone1
contoh gambar inovasi teknologi smartphone
Sebagai masyarakat normal, tentunya hal ini sangat menguntungkan kita. Karena dengan adanya hal tersebut, kita justru dimudahkan oleh segala keuntungan yang mereka berikan sehingga menjadikan kebutuhan yang kita butuhkan telah tersedia oleh bantuan inovasi teknologi tersebut.
Tetapi pernahkan kita sadari jika kita membuka pandangan sebagai pelaku bisnis? Hmmm… Tentunya hal ini membuat para pebisnis dunia gigit jari. Alhasil kerja keras dalam menemukan inovasi dan kreasi baru mau tak mau harus terus mereka lakukan semasa menjalankan bisnisnya. Karena dengan kita lengah sedikit saja, kita bisa tertinggal oleh banyak pesaing yang telah berhasil mengeluarkan inovasi mereka.
Berikut adalah gambaran akan fakta yang terjadi sekarang. Dimana teknologi sudah merajai dunia bisnis, sehingga menciptakan kesempatan dan ancaman tersendiri bagi beberapa pihak pelaku bisnis.
A)   PAPERLESS: Ini adalah bahaya utama bagi produsen kertas/buku. Kini masyarakat telah belaih zaman. Dimana segala halnya bisa mudah di dapatkan dengan teknologi.
-       E-Book: Kebanyakan orang yang bekerja menggunakan PC lebih memilih untuk men-download ebook di internet daripada membeli langsung ke toko-toko buku. Bahkan ada sebagian ebook yang tidak di kenakan biaya download, alias gratis!
-       E-News: Banyak dari produsen-produsen koran Jakarta (bahkan dunia), yang kini berkembang untuk membuat e-news. Mereka membaca ancaman kedepan yang dapat menurunkan daya beli masyarakat modern akan koran. Karena banyak sekali online-news yang mudah di dapatkan di internet.
-       E-Recipe: Produsen pembuat buku-buku resep makanan kini tak sejaya masa dulu. Kebanyakan dapat orang mencari sendiri resep yang mereka butuhkan di internet daripada membeli nya di toko-toko buku  yang ada.
-       E-Work Sheet: Sudah tak aneh lagi, segala bentuk pekerjaan kini dilakukan menggunakan bantuan IT. Tak seperti masa lampau, yang selalu menggunakan lembaran kertas. Tidak hanya di perkantoran, di sekolah-sekolah pun kini mengharuskan menggunakan hal ini dalam pengerjaan tugas. Bahkan seperti Kampus Purwadhika Nusantara yang sudah sangat beralih dari istilah paperless. Tentunya hal ini meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan kita.
Hal tersebut telah menjadi hantu sendiri bagi produsen-produsen kertas, khususnya buku-buku tulis.
B)   TRAVEL-LESS: Rasanya perusahaan/ lembaga penyalur jasa travel harus gigit jari dengan kemajuan IT di era ini. Hal ini menyangkut penjualan tiket di jalur penerbangan, hotel, akomodasi, dan lain-lain.  Salah satu hal yang terkait dengan problem ini adalah dalam dunia bisnis internasional.
Dimana di kenal istilah business meeting, yaitu pertemuan langsung antara dua orang atau lebih dalam satu perusahaan maupun berbeda, untuk membicarakan segala hal yang terkait dengan bisnis yang mereka lakukan.
Otomatis, jika kedua pihak tersebut berbeda Negara, mau tidak mau mereka harus melakukan traveling berikut penerbangan ke Negara tujuan, reservasi hotel, akomodasi, dan keperluan lainnya. Tentu hal ini menjadi sumber pendapatan yang besar bagi perusahaan travel/penerbangan. Dan menjadi biaya tambahan yang  tak sedikit bagi para pebisnis.  
Tetapi kebiasaan ini seakan sudah memudar  dalam dunia bisnis internasional. Teknologi masa kini sangat membantu mereka dalam masalah jarak. Sejauh apapun dan kapanpun, permasalahan jarak dan waktu seakan tak sama sekali menjadi problematik.
Sharing data dan berkomunikasi melalui chat/webcam dapat dengan mudah dilakukan melalui internet. Sehingga business meeting dan segala urusan pekerjaan dapat dijalani dengan lebih efisien. Bahkan hal ini sudah banyak dilakukan antar pemerintah di daerah/ kota/negara yang berbeda, bahkan benua yang berbeda.
C)   HARDWARE-LESS: IT (khususnya teknologi Cloud Computing) tampaknya menguntungkan bagi para pebisnis di perusahaan maupun individu dalam masalah infrasutruktur /hardware. Kini mereka tak usah lagi membeli peralatan mahal untuk melakukan bisnis mereka. Seperti biaya tambahan untuk Interconnection seperti LAN, dll. Apalagi dengan adanya teknologi cloud computing, tentunya kita tidak perlu mengeluarkan cost lebih banyak untuk membeli dan me-maintain hardware lagi.
Akan tetapi hal ini menjadi malapetaka tersendiri bagi para perusahaan hardware. Dimana banyak dikabarkan dari beberapa perusahaan besar hardware dunia yang kian lama penjualan mereka kian merosot. Banyak karyawan-karyawan tak bersalah di PHK untuk mengatasi hal ini.
Masyarakat modern kini selalu menginginkan hal yang simple dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Seperti hanya membeli tablet PC dan laptop dan mengkoneksikannya dengan teknologi internet.
3 Sub-poin diatas merupakan pandangan akan hal yang benar-benar terjadi dalam dunia bisnis ini. Bisa kita lihat, hal-hal tersebut menjadi kesempatan sekaligus menjadi bahaya yang luar biasa bagi para pelaku bisnis di dunia.
Lain lagi jika pandangan kita, kita ubah menjadi pandangan suatu Negara akan hal ini. Bukan hanya perang dunia yang menjadi bahaya. Tetapi War of innovation lebih menjadi bahaya besar bagi suatu Negara dalam memajukan dan mengembangkan sumber daya Negara tersebut. Baik sumber daya manusia, maupun sumber daya teknologi. Lihat saja fakta pada saat ini. Dimana bangsa  bangsa dunia mengagumi dan menjadikan Negara Amerika sebagai salah satu kiblat dalam kemajuan teknologinya. Tidak bisa kita pungkiri, Amerika Serikat memang salah satu Negara yang saat ini berkuasa dalam hal teknologi. Sehingga dengan mudah hal tersebut bisa membuka peluang Negara Amerika untuk menguasai pasar dunia.
Saya akui, Amerika memang memiliki sumber daya manusia yang kuat. Sehingga bisa menjadikan tanah air mereka menjadi satu kesatuan Negara penuh dengan inovasi. Meskipun tidak hanya Amerika saja yang memiliki kekuatan seperti itu, di Asia pun terdapat beberapa pilar kuat dalam hal teknologi seperti Jepang, China, India dan Korea.
Mungkin bagi Negara pesaing kuat lainnya seperti Rusia dan Jepang, hal tersebut tidak menjadi satu masalah besar dalam permasalahan tata Negara. Karena memang daya saing mereka dalam berinovasi sangat kuat pula.
phone2

contoh gambar inovasi teknologi smartphone
Namun bagaimana bagi Negara berkembang ataupun Negara miskin? Hal ini menjadi permasalahan besar bagi kita. Masa depan Negara-negara ini akan semakin terpuruk karena tenggelam dalam persaingan inovasi teknologi dari Negara-negara maju dunia.
Yang alhasil, kita hanya bisa berkiblat dan terus menyewa serta membeli barang-barang teknologi buatan Negara maju. Alias, kita tidak bisa menciptakan. Karena jika sekarang ini daya saing dari Negara berkembang belum bisa menghantam kedudukan Negara maju, bagaimana dengan inovasi teknologi kita di masa yang akan datang? Bagaimana nasib kempetitor bisnis orang kita untuk bersaing keluar. Hal ini tentunya bisa kita jadikan motivasi bagi diri kita, karena untuk mengubah Negara ini, hal yang pertama bisa kita lakukan adalah mengubah diri kita sendiri terlebih dahulu. Kearah kualitas sumber daya manusia yang terus membaik.